Jumat, 13 Januari 2012

Kota Hemat Energi


Energy adalah suatu sumber daya alam yang bias habis, tapi dalam kehidupan sehari-hari energi tersebut diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Maka terbentuklah konsep yang kota yang menerapkan hemat energi atau di sebut “kota hemat energi.” Selain untuk menghemat sumberdaya yang ada, konsep tersebut di pakai di kota karena kota dapat memakan energi sebesar 70% dari energi yang ada di wilayahnya.
Contoh Kota hemat Energi
Milton Keynes, Kota Satelit Hemat Energi
Milton Keynes tidak pernah usang diperdebatkan. Kota baru penuh kontroversi yang berada 72 kilometer barat daya London bukan nama asing bagi warga Inggris.
Struktur kota yang cenderung grid (kotak) sama sekali tidak mencerminkan bentuk kota Inggris umumnya yang cenderung radial atau organik. Dirancang belasan arsitek ternama, termasuk James Stirling, Richard Rogers, dan Norman Foster, sejumlah perancang kota, arsitek lanskap, dan insinyur, pada akhirnya morfologi Milton Keynes lebih menyerupai kota-kota di Amerika Serikat. Ini tidak disukai warga Inggris yang mencibir kota ini salah letak.
Bentuk memang mendominasi imajinasi keseluruhan. Meskipun morfologi Milton Keynes menyerupai banyak kota di Amerika, kota ini dirancang dengan konsep hemat energi.
Bila kota lain tumbuh dari proses perkembangan permukiman kecil menjadi besar dan akhirnya membentuk kota, Milton Keynes, tempat di mana Open University berada, benar-benar kota baru yang dibangun dari hamparan tanah kosong dan beberapa desa kecil yang dalam waktu relatif singkat disulap menjadi kota.
Meskipun demikian, perencanaan dan perancangan kota dilalui dengan proses panjang, dengan meramu ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan untuk mengakomodasi kebutuhan hidup generasi mendatang yang diperkirakan memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar