Energy adalah suatu sumber daya alam yang bias
habis, tapi dalam kehidupan sehari-hari energi tersebut diperlukan untuk
kelangsungan hidup manusia. Maka terbentuklah konsep yang kota yang menerapkan
hemat energi atau di sebut “kota hemat energi.” Selain untuk menghemat
sumberdaya yang ada, konsep tersebut di pakai di kota karena kota dapat memakan
energi sebesar 70% dari energi yang ada di wilayahnya.
Contoh
Kota hemat Energi
Milton Keynes, Kota Satelit Hemat
Energi
Milton Keynes tidak pernah usang diperdebatkan.
Kota baru penuh kontroversi yang berada 72 kilometer barat daya London bukan
nama asing bagi warga Inggris.
Struktur kota yang cenderung grid
(kotak) sama sekali tidak mencerminkan bentuk kota Inggris umumnya yang
cenderung radial atau organik. Dirancang belasan arsitek ternama, termasuk
James Stirling, Richard Rogers, dan Norman Foster, sejumlah perancang kota,
arsitek lanskap, dan insinyur, pada akhirnya morfologi Milton Keynes lebih
menyerupai kota-kota di Amerika Serikat. Ini tidak disukai warga Inggris yang
mencibir kota ini salah letak.
Bentuk memang mendominasi
imajinasi keseluruhan. Meskipun morfologi Milton Keynes menyerupai banyak
kota di Amerika, kota ini dirancang dengan konsep hemat energi.
Bila kota lain tumbuh dari proses
perkembangan permukiman kecil menjadi besar dan akhirnya membentuk kota,
Milton Keynes, tempat di mana Open University berada, benar-benar kota baru
yang dibangun dari hamparan tanah kosong dan beberapa desa kecil yang dalam
waktu relatif singkat disulap menjadi kota.
Meskipun demikian, perencanaan dan
perancangan kota dilalui dengan proses panjang, dengan meramu ilmu
pengetahuan dan teknologi masa depan untuk mengakomodasi kebutuhan hidup
generasi mendatang yang diperkirakan memiliki keterbatasan akses terhadap sumber
daya energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar